Header Ads

Header ADS

BREAKING NEWS :
Loading...

Apa kata Siswa Tentang Pembelajaran Daring?


Adakalanya kita perlu mendengarkan bagaimana pendapat siswa terhadap proses pembelajaran daring yang berlangsung di masa pandemi ini. Apa kata mereka? Secara khusus, kami meminta tanggapan atau pendapat siswa SMAN 2 Kuningan melalui saluran media sosial WhatsApp.

Tidak disangka, para siswa begitu sangat bersemangat memberikan respon. Jumlahnya lebih dari 100 tanggapan. Sesuatu yang di luar dugaan, mereka secara spontan mau memberikan tanggapan tentang proses apa yang tiap hari mereka alami secara apa adanya.

Secara umum, para siswa menilai pembelajaran daring masih dianggap kurang efektif. Banyak alasan yang disebutkan, mulai dari ketidaksiapan mereka belajar dengan cara baru di rumah, mentalitas yang belum disiplin, faktor teknis internet dan kuota, hingga cara mengajar guru yang memang perlu banyak penyesuaian juga.

Meski begitu, banyak pula siswa yang menilai secara positif bahwa pembelajaran daring merupakan model pembelajaran baru yang menuntut displin dan kemandirian siswa sendiri untuk lebih serius dalam belajar di rumah.

Sementara itu, salah seorang guru Kimia di SMAN 2 Kuningan, Bu Neni Suryamah, M.PKim. memberi tanggapan pula terhadap pembelajaran daring di sekolahnya. Menurutnya, sekolah sudah memfasilitasi penjadwalan vicon (video conference - red) - yang teratur. Walau ada keterlambatan kontrol pelaksanaan, namun siswa yang mengikuti vicon, khususnya pelajaran Kimia,  jumlahnya  lebih dari 90 %.

"Di luar vicon, itu tanggung jawab guru masing-masing, itu siswa yang berpendapat," ujar Bu Neni melalui pesan WhatsApp.

Dengan pembelajaran daring, lanjutnya, siswa dituntut harus lebih mandiri, namun guru tidak bisa mengontrol keaktifan siswa. Tugas yang mereka kumpulkan itulah sebagai dasar penilaian. 

Begitu juga dengan hasil ulangan yang diperoleh, karena kita tidak bisa menilai apakah hasil jujur atau bukan yang jelas itulah hasilnya. Positif thinking terhadap siswa.

Berikut ini adalah sebagian rangkuman dari berbagai tanggapan para siswa mengenai pembelajaran daring di SMAN 2 Kuningan yang diperoleh melalui saluran media sosial WhatsApp, Kamis (11/2) malam.


Nama: Farid

Kelas: XI MIPA 5


Yang Farid rasakan ya Bu, untuk belajar dirumah ya Bu yang Farid rasakan si lebih banyak ke perasaan "males" karena kan dirumah tuh apalagi dikamar tuh sekarang jadi tempat yang lebih nyaman hehe, terus kenapa bisa males, karena ya kita belajar dengan daring seperti ini tuh sulit untuk bisa memahami materi yang dibahas, walaupun kita vicon 3 Minggu sekali itu tetap saja kurang kondusif Bu dan kurang efektif.


Nama: Yana Pamungkas (36) 

Kelas: X Mipa 1

Menurut saya metode pembelajaran daring adalah metode terburuk bu, karena jujur bu kalo saya paling gak bisa belajar di rumah. Soal nya mindset otak saya rumah itu tempat istirahat bagi saya bu, sedangkan mindset otak saya sekolah adalah tempat belajar, tempat bukan untuk bermalas malasan, jadi kalau pembelajaran dilaksanakan di rumah otak saya tuh jadi kayak bentrok bu antara belajar sama istirahat.



Sarah Al'zazilla (29)

X MIPA 1


iya Bu menurut saya juga kurang efektif,selain kendala di penyampaian materi,kendala jaringan dll,kalau saya pribadi ngerasa kaya jauh lebih dituntut buat mengerjakan tugas daripada memahami apa materinya,padahal menurut saya tujuan kita belajar ya buat memahami dan menguasai materi,terus kadang pas ngerjain dan nyerahin tugas,kadang gaada feedback dari gurunya Bu,jadi saya gatau tugas saya udah bener atau belum,terutama buat tugas yg hitung2an,karena gaada feedback jadi ngerasa udah ngerjain bener,eh ternyata sebenernya yg kita kerjain itu salah dll


Nama : Angeline Taniya S. R.

Kelas : X MIPA 5

Saya ingin berpendapat bu. menurut saya pembelajaran daring ini memiliki kekurangan dan kelebihannya. Kekurangannya adalah pembelajaran yang kurang efisien karena terkadang sinyal kurang bagus sehingga apa yang disampaikan tidak semuanya sampai kepada murid, juga murid tidak bisa bersosialisasi secara penuh seperti dulu. kelebihannya yaitu murid jadi memiliki waktu lebih untuk keluarga, serta murid bisa membagi waktu antara sekolah dan kepentingan lain.




Nama:Nisrina Hartika C(25)

Kelas:X MIPA 1


klo untuk saya sendiri pembelajaran daring itu ada sisi negatif sama positif nya bu,kalo sisi positif nya kita bisa lebih banyak, menghabiskan waktu dirumah dan lebih banyak waktu bareng keluarga,tapi sisi negatif nya mungkin masalah gangguan saat daring/vicon,sehingga materi yang diperoleh kurang maksimal,dan kita juga harus belajar untuk mandiri,mencari sumber sumber untuk belajar



Nama : Vini Alvionisa DS 

Absen : 35 


iya bu menurut saya juga kurang efektif, materinya sulit dipahami apalagi yang sulit untuk dibaca seperti pelajaran matematika dan fisika bu, belum lagi kendala jaringan yang tiba tiba gangguan dan sebagainya, selain itu kita juga jadi lebih sulit untuk bersosialisasi dengan guru dan teman bu



Nama : Fauzia Mulyarahmah

Absen : 11

Kelas : X MIPA 1


Dari saya pribadi sama seperti semua yang sudah dipaparkan teman-teman bu. Terutama masalah pembagian waktu kadang kalau udah malas tuh kalau di rumah makin menjadi-jadi. Semisal ada yg kurang paham sulit tanya sana sini, karena keluarga di rumah pun banyak tidak mengertinya tentang pelajaran SMA. Kalau pas daringnya kendala lebih besar dari sinyal, kuota bantuan juga kurang efektif menurut saya.



Nama : Sylva Ayunistira Palit (32)

Kelas : X MIPA 1 

Membosankan bu hehehe, soalnya di rumah cuma ngerjain tugas. Materi nya juga jadi makin susah dipahami soalnya pembelajaran daring kan katanya materinya dikurangi karena takut ngga kekejar, yang kekejar aja sekalinya belajar ngebut cuma pas vicon dan pas luring kadang ngga ada penjelasan apa-apa



Nama: Cyntia Devi R

Kelas: X mipa 1


sama bu materi yg di berikan oleh guru kadang kurang jelas karna kadang sinyalnya suka eror tiba” jadi imbasnya ke materi yg disampaikan jadi kurang, terus materinya jadi ga maju maju bu.

apalagi kalo mau ulangan tapi materi yg di sampaikan kadang belum seluruhnya di bahas secara detail, jadi bingung harus gimana paling ujung”nya mempelajari sendiri itu juga tidak faham sepenuhnya.

materinya juga ada yg terlalu cepet ada juga yg ga maju maju.

kalo pelajaran yg lebih ke hafalan mah insya allah bisa mempelajari sendiri, tapi kendalanya di pelajaran yg hitung”an seperti fisika dan matematika kadang juga variasi soalnya suka di luar dugaan dan belum sepenuhnya di kuasai jadi imbasnya ke nilai lagi bu.

kadang juga kalo kelamaan depan laptop suka sakit mata bu apalagi daring sampe jam 2


Assalamualaikum bu

Saya Muhamad Putra Padliansah dari kelas X IPS 1,saya ingin memberikan pendapat tentang pembelajaran daring,menurut saya pembelajaran ini salah satu jalan alternatif untuk menerima materi yang di sampaikan,di saat kondisi seperti ini memang itu adalah jalan satu-satunya agar kita sebagai murid dapat menerima ilmu,namun disisi lain saya sebagai murid merasa terbebani dengan pembelajaran seperti ini karena ada beberapa mata pelajaran yang sulit di pahami karena butuh waktu untuk penjelasan yang lebih rinci dari guru mata pelajaran.

Ini pendapat saya tentang pembelajaran daring bu terimakasih


Nama saya Alvin Ardiansyah kelas X MIPA 5

Pembelajaran daring menurut saya merupakan suatu hal yang tidak pernah terfikirkan oleh saya sebelumnya, tapi nyata adanya sekarang, dulu belum pernah terfikirkan akan belajar lewat aplikasi, seperti mimpi. Dulu sempat bermimpi libur sekolah yang lama, sekarang terwujud tapi ternyata tak nyaman. Tapi semua kejadian pasti ada manfaat dan kerugiaannya, banyak sekali kerugian yang saya alami, ntah itu pelajaran yang susah dimengerti, tidak dapat bertemu teman baru, tidak dapat merasakan sekolah yang baru, awalnya tak sanggup, tapi karena sudah terbiasa jadi biasa. Harapan saya hari ini hanya dapat bersekolah seperti biasa karena ternyata sekolah seperti ini sangat tidak nyaman



Nama : Jenny Nusakher Basaier

Kelas : X MIPA 5

Izin berpendapat bu menurut saya pembelajaran daring tidak terlalu efektif dan terkadang materinya susah untuk dipahami seperti pelajaran matematika dan fisika yang perlu dijelaskan secara detail, mungkin untuk materi hafalan masih bisa mempelajarinya sendiri. Belum lagi kendala jaringan yang tiba tiba gangguan dan sebagainya. Selain itu juga kita menjadi sulit untuk bersosialisasi dengan teman teman dan guru disekolah. Harapan saya kedepannya ingin merasakan bagaimana sekolah tatap muka langsung di smanda yaitu sekolah yang sangat saya impikan sejak lama dan lebih mengenal lagi guru guru dan teman teman yang ada di smanda.



Nama : Rhia Ainur Rochma

No. Absen : 27


Menurut saya pembelajaran di rumah itu sangat jauh dari kata yang menyenangkan hanya saja mungkin ada beberapa sisi yang dapat menjadi menyenangkan. sisi tidak menyenangkannya yaitu saat belajar siswa dituntut untuk memahami semua materi secara mandiri tanpa adanya bimbingan lebih seperti di sekolah biasanya, siswa dituntut mengerjakan tugas yang sebenarnya masih kurang dipahami tata kerjanya, kurangnya interaksi bersama teman apalagi bagi murid baru seperti kelas X, kita hanya akrab dengan teman sekelas yang satu SMP selebihnya hanya tahu, bermain di lingkungan sekolah, jajan di kantin, upacara bendera, olahraga di sekolah, dsb. adalah hal yang ingin kami rasakan. akibat bagi kesehatan juga ada yaitu badan menjadi kaku karena pola hidup di rumah tidak sempurna seperti biasanya. tetapi untuk sisi menyenangkannya juga ada yaitu bisa santay di rumah tanpa kemanapun, bisa main sosmed untuk waktu yang lama, dekat dengan keluarga, belajar bisa sambil nonton tv dan juga sambil makan.


Nama saya Alvin Ardiansyah kelas X MIPA 5

Pembelajaran daring menurut saya merupakan suatu hal yang tidak pernah terfikirkan oleh saya sebelumnya, tapi nyata adanya sekarang, dulu belum pernah terfikirkan akan belajar lewat aplikasi, seperti mimpi. Dulu sempat bermimpi libur sekolah yang lama, sekarang terwujud tapi ternyata tak nyaman. Tapi semua kejadian pasti ada manfaat dan kerugiaannya, banyak sekali kerugian yang saya alami, ntah itu pelajaran yang susah dimengerti, tidak dapat bertemu teman baru, tidak dapat merasakan sekolah yang baru, awalnya tak sanggup, tapi karena sudah terbiasa jadi biasa. Harapan saya hari ini hanya dapat bersekolah seperti biasa karena ternyata sekolah seperti ini sangat tidak nyaman.


Assalamualaikum bu

Saya Muhamad Putra Padliansah dari kelas X IPS 1,saya ingin memberikan pendapat tentang pembelajaran daring,menurut saya pembelajaran ini salah satu jalan alternatif untuk menerima materi yang di sampaikan,di saat kondisi seperti ini memang itu adalah jalan satu-satunya agar kita sebagai murid dapat menerima ilmu,namun disisi lain saya sebagai murid merasa terbebani dengan pembelajaran seperti ini karena ada beberapa mata pelajaran yang sulit di pahami karena butuh waktu untuk penjelasan yang lebih rinci dari guru mata pelajaran.

Ini pendapat saya tentang pembelajaran daring bu terimakasih🙏🏼


Nama: Cyntia Devi R

Kelas: X mipa 1


sama bu materi yg di berikan oleh guru kadang kurang jelas karna kadang sinyalnya suka eror tiba” jadi imbasnya ke materi yg disampaikan jadi kurang, terus materinya jadi ga maju maju bu.

apalagi kalo mau ulangan tapi materi yg di sampaikan kadang belum seluruhnya di bahas secara detail, jadi bingung harus gimana paling ujung”nya mempelajari sendiri itu juga tidak faham sepenuhnya.

materinya juga ada yg terlalu cepet ada juga yg ga maju maju.

kalo pelajaran yg lebih ke hafalan mah insya allah bisa mempelajari sendiri, tapi kendalanya di pelajaran yg hitung”an seperti fisika dan matematika kadang juga variasi soalnya suka di luar dugaan dan belum sepenuhnya di kuasai jadi imbasnya ke nilai lagi bu.

kadang juga kalo kelamaan depan laptop suka sakit mata bu apalagi daring sampe jam 2



Nama : Sylva Ayunistira Palit (32)

Kelas : X MIPA 1 

Membosankan bu hehehe, soalnya di rumah cuma ngerjain tugas. Materi nya juga jadi makin susah dipahami soalnya pembelajaran daring kan katanya materinya dikurangi karena takut ngga kekejar, yang kekejar aja sekalinya belajar ngebut cuma pas vicon dan pas luring kadang ngga ada penjelasan apa-apa

1 komentar:

Kami menghargai komentar yang relevan dengan konten tulisan, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, dan tidak mengandung unsur kebencian berdasarkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).

Diberdayakan oleh Blogger.