Cara Menulis Artikel Opini Populer

Artikel opini atau pendapat seseorang merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang lebih bersifat umum, karena sasaran pembacanya adalah bersifat umum, untuk kalangan awam sekalipun.

Untuk itu, artikel opini memiliki ciri khas, antara lain relatif cukup pendek bila dibandingkan dengan karya tulis ilmiah lain, seperti dalam bentuk jurnal, makalah, apalagi skripsi, tesis atau disertasi. Biasanya, tidak lebih dari 4-6 halaman kertas HVS kuarto spasi ganda atau maksimal 6.500 karakter atau 1.500 kata. 

Bahkan, untuk kepentingan pemuatan di media online, panjang tulisan menjadi lebih pendek lagi. Biasanya hanya menjadi panjang maksimal separuhnya saja, 3.000-4.000 karakter atau 500-750 kata saja.

Karena sasarannya adalah masyarakat umum, maka bukan saja panjang tulisannya terbatas, tapi juga harus bersifat populer. Agar orang yang awam pun (bukan orang yang yang menggeluti disiplin ilmu yang terkait) dapat memahami pesan yang terkandung dalam tulisan artikel tersebut.

Apa itu populer? Pengambilan tema artikel harus merupakan tema yang sedang diketahui atau dibahas oleh banyak orang. Pemilihan kata atau diksi pun diusahakan yang lebih mendekati oleh  pemahaman banyak orang, bukan pemahaman di kalangan terbatas yang terkait disiplin ilmu yang eksklusif.

Struktur penulisan juga tidak mengikuti kaidah baku karya tulis ilmiah yang berat-berat, seperti dimulai dari bab pendahuluan yang mencakup latar belakang, rumusan masalah, hipotesis, juga studi pustaka. Kemudian dilanjutkan dengan bab pembahasan satu per satu atas rumusan masalah yang diajukan, dan diakhiri dengan bab kesimpulan.

Struktur penulisan artikel opini populer lebih fleksibel dan cair. Betul, di dalam artikel opini pasti akan ada pokok masalah yang dibahas, sekaligus kemungkinan solusi dan kesimpulannya. Namun, itu dilakukan secara to the point, langsung ke pokok sasaran masalah.

Tak perlu lagi ada latar belakang, perumusan masalah yang sangat ketat, apalagi tinjauan pustaka yang berbaris-baris. Latar belakang, pengungkapan masalah dan rujukan disajikan dalam satu nafas yang mengalir. Terangkum dalam keselurahan tulisan artikel yang lebih mencerminkan seseorang sedang bercerita, mengobrol atau berdiskusi kepada sejumlah orang lain.

Oleh karena itu, salah satu ciri artikel opini populer adalah tulisan yang mengalir tidak direcoki oleh kata-kata atau pilihan istilah yang terlalu ribet atau asing untuk awam. Bahkan, bila kata-kata atau istilah itu dilewat saat membaca artikel, pembaca tidak mengalami kesulitan berarti untuk memahami maksud dari tulisan tersebut.

Makanya, gaya penuturan atau pengungkapan masalah dan pembahasannya dalam artikel menjadi khas opini populer yang sangat berbeda kalau kita membaca teks naskah karya tulis ilmiah yang produk akademik di kampus-kampus atau karya hasil penelitian secara lengkap.

Lalu, bagaimana agar tulisan artikel opini populer itu menjadi enak dibaca, mengalir, namun pesannya tetap mengena dan argumentatif?

Pertama, kuasai masalah yang akan ditulis. Mulailah menulis dengan to the point saja, apa masalah yang hendak dibahas. Jangan bertele-tele dengan ulasan latar belakang, rumusan masalah dan rujukan. Bikinlah semacam alur penulisan secara garis besar agar dapat menuntun penulisan mengalir dari awal hingga akhir secara baik dan menarik.

Kedua, bersikaplah seperti kita sedang berbicara kepada banyak orang  yang umum. Tentu kita harus memperhatikan pula respon orang yang mendengarkan. Maka, menulis artikel opini populer haruslah disampaikan secara ringan juga. Ulaslah masalah secara point per point dengan tetap menggunakan gaya bahasa tutur yang menarik, tidak kaku.

Ketiga, tetaplah fokus pada runutan pembahasan suatu masalah secara logis, jangan meloncat-loncat. Biarkan mengalir mengungkap tentang masalah dan bagaimana sebaiknya solusi yang harus diambil. Tambahkan data pendukung secukupnya atau ilustrasi yang dapat menggambarkan pemahaman yang lebih mengena akan suatu masalah.

Keempat, meski dengan gaya penuturan yang santai dan mengalir, namun opini haruslah ditunjang dengan argumen yang kuat. Pengutipan pendapat orang yang memiliki otoritas dan kredibilitas terkait masalah yang sedang dibahas, boleh saja dilakukan, meski tetap mempertimbangkan secukupnya saja. Agar tidak merusak aliran penuturan atikel dari penulis sendiri.

Kelima, awali tulisan dengan kalimat yang menarik perhatian masyarakat umum. Hindari kalimat yang bersifat basa basi, tidak enak dibaca dan tidak menarik untuk melanjutkan pembacaan artikel.  Biasakan gunakan kalimat efektif, agar lebih menghemat panjang tulisan.

Keenam, akhiri tulisan dengan mengunci kesimpulan atas masalah yang diungkap diawal tulisan. Namun demikian, tetap saja dengan gaya bahasa yang mengalir dan menarik agar bisa memberikan kepuasan intelektual bagi pembaca.

Ketujuh, pilihlah judul yang menarik dan cukup populer. Hindari pilihan judul yang kaku seperti judul-judul yang biasa pada skripsi, tesis atau disertasi. 

Di luar itu semua, agar bisa menulis artikel opini populer yang menarik tentu saja perlu latihan berulang-ulang. Menulislah berkali-kali. Bacalah artikel milik orang lain dari berbagai gaya penulisan penulis-penulis yang sudah terkenal. 

Jangan menyerah untuk memulai menulis. Di awal pasti selalu ada banyak kekurangan di sana-sini. Jangan langsung behenti. Teruslah menulis lagi. Seiring waktu, lama kelamaan tulisan akan terus membaik dan menjadi lebih menarik juga.

Silakan mencoba...