Header Ads

Header ADS

BREAKING NEWS :
Loading...

Pembelajaran Daring: Cobalah Untuk Tidak Mengeluh

Oleh Alya Rachma Ditha 

(Siswi Kelas X MIPA 2 SMAN 2 Kuningan, Jabar)





Pembelajaran daring, khususnya yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kuningan sudah sangat baik dilaksanakan, tentunya dengan mempertimbangkan persiapan yang harus dilakukan secara  mendadak karena pandemi yang cepat merebak. 


Saya merasa sangat bersyukur masih bisa berkomunikasi dengan guru, kepala sekolah, teman-teman, maupun warga sekolah lainnya meskipun hanya sekadar melalui perantara elektronik. 


Namun, sayangnya pembelajaran daring ini tidak disambut antusias oleh semua pelajar. Suasana pandemi yang mendukung seperti harus isolasi di rumah masing-masing, menjadikan para pelajar lebih banyak bersantai dibandingkan dengan belajar. Saya pun merasa demikian. 


Tugas yang menumpuk, materi dari jumlah mata pelajaran yang lebih dari 10, kurangnya waktu tidur, belum lagi jika harus bimbel, membuat saya dan mungkin pelajar lainnya selalu merasa ingin rehat sejenak, namun sedikit istirahat pun membuat kami tidak tenang. Meskipun terkadang kami pun merasa tidak acuh, dengan anggapan "toh kami pun butuh waktu untuk istirahat dan bermain". 


Tetapi di sisi lain, saya pun merasa bahwa sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pembelajaran yang nyaman di situasi yang tidak nyaman. Tidakkah kita seharusnya melihat sekolah lainnya yang maaf, kurang dari segi fasilitas. 


Memang kita semua merasakan capek, lelah, dan butuh istirahat. Namun hal tersebut tidak hanya berlaku bagi para pelajar, namun juga bagi semua pihak yang terdampak dari adanya pandemi ini. 


Maka dari itu, setidaknya kita tetap menghargai jasa para tenaga kependidikan dengan mengikuti pembelajaran daring, berusaha semaksimal mungkin dalam belajar, dan coba untuk tidak mengeluh. 


Saat masa pandemi ini, menurut saya, perbanyaklah rasa bersyukur karena masih bisa bertahan di tengah-tengah pandemi ini yang entah kapan berakhir.***

Tidak ada komentar

Kami menghargai komentar yang relevan dengan konten tulisan, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, dan tidak mengandung unsur kebencian berdasarkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).

Diberdayakan oleh Blogger.